Monday, April 27, 2020

Pandemi Pasti Berlalu


Assalamu'alaikum.

"Jangan rindu, berat. Kamu nggak akan kuat, biar aku saja," kata Dilan.

Ingin rasanya aku timpali kalimat itu. "Pandemi ini juga berat, tanggung aja, Lan. Aku gak kuat." Tapi kalau semua orang ngomong gitu, kasihan Dilan. Lha wong nyatanya yang menderita gara-gara pandemi Corona gak aku doang, melainkan seluruh umat manusia di dunia.

Pandemi ini memang berat. Gak cuma menyerang kesehatan saja. Ekonomi pun diserang. Untuk menekan tingkat penularan, semua orang dihimbau untuk di rumah aja. Yang bekerja di kantor, sebagian harus melanjutkan kerja di rumah. Work from home, kata mereka. Itu masih untung. Karena banyak orang lain yang harus rela dirumahkan sampai batas waktu yang tidak diketahui dan bahkan banyak juga yang kena PHK.


Karena banyak yang dirumahkan tanpa digaji dan banyak juga yang kena PHK, itu artinya banyak orang yang melakukan hidup hemat. Gak banyak jajan. Gak beli-beli barang yang gak perlu. Jadi usaha-usaha juga banyak yang tutup. Itu karena mereka sudah kehilangan banyak konsumen, sudah kehilangan banyak penghasilan.

Sadar gak sih, sebelum ada pandemi ini kita semua merupakan sosok yang egois dan serakah. Kita gak peduli kalau kendaraan yang kita pakai asapnya merusak kualitas udara. Kita terus mengenyangkan perut kita masing-masing tanpa peduli kalau bahkan ada orang yang makan aja gak bisa. Kita terus menumpuk kekayaan tanpa peduli dengan alam, tanpa peduli dengan orang yang mungkin membutuhkan bantuan kita. Kita sombong dan lupa bersyukur kepada Allah akan semua nikmat yang kita terima selama ini.


Dan sekarang posisi kita tidak segagah dulu. Dulu kita berlaku seolah tak butuh siapapun. Sekarang kita dibuat untuk membutuhkan satu sama lain untuk tidak saling menularkan virus ini. Kalau dipikir-pikir lucu juga. Allah hanya mengirimkan hal yang sangat kecil, yang sampai kecilnya sampai tak terlihat mata. Tapi hal kecil itu bisa memporak-porandakan seisi dunia. Sungguh gak pantas banget kita bersombong diri.


Kita semua memang begitu terpuruk di tengah-tengah pandemi ini. Tapi taukah kalian, kalau mungkin diciptakan supaya kita belajar sesuatu yang mungkin sebelumnya kita abaikan. Tentang pentingnya mendekatkan diri pada Allah, pentingnya menjaga kesehatan, pentingnya menjaga kebersihan, pentingnya menjaga komunikasi dengan baik pada pasangan, pentingnya dekat dengan anak-anak, pentingnya memiliki tabungan untuk hal-hal yang tidak terduga, dan lain sebagainya.

Pandemi ini berat, tapi tetap ada yang bisa kita pelajari, tetap ada yang bisa kita syukuri. Paling tidak kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu Ramadhan tahun ini. Sungguh nikmat yang tak terkira.

Pandemi ini memang berat. Tapi bersabarlah. Ingat, pandemi ini pasti akan berlalu. Hanya saja kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berlalu. Mungkin hanya Allah yang tahu. Semoga jika pandemi ini berlalu, kita tetap bisa menjaga kebiasaan-kebiasaan baik yang terbentuk karena pandemi ini ada.

Semoga di saat menunggu pandemi ini berakhir, kita semua senantiasa diberi lindungan Allah. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Aamiin.

Wassalamu'alaikum.

10 comments:

  1. Di masa-masa seperti ini, memang harus berhematttt, salah satunya dengan masak sendiri. Meski kadang suka bingung, masak apa lagiiii ya? Sesekali order online pun, perlu rangkaian prosedur biar makanan tetep aman dimakan.

    Stay safe, stay healthy ya mbaaa, semoga pandemi ini segera berlalu. Semua orang bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya, perusahaan-perusahaan bisa jalan normal lagiii, Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga semuanya lekas membaik dan bisa bekerja serta beraktivitas seperti biasanya ya, Mbak.

      Aku pun begitu. Jadi pusing banget setiap hari mikir mau masak apa. Kalau sebelum pandemi kan enak. Gak ada ide buat masak menu apa bisa langsung makan aja di luar sambil jalan-jalan gitu.🤭

      Delete
  2. Betul sekali mbak tulisannya, pasti habis minum obat nih.😁

    Corona bukan hanya menyerang yang sakit saja tapi juga yang tidak sakit. Yang tidak sakit badannya jadi ikut sakit kantongnya, jualan gorengan sekarang sepi, biasanya kalo mau buka puasa banyak yang beli mendoan atau bakwan jagung gitu, sekarang cuma sedikit, ntah ngga ada duit atau takut keluar, tapi kemungkinan keduanya, soalnya pabrik disini mulai pada meliburkan karyawannya, ada yang gajinya cuma separuh, tapi ada juga yang full tidak digaji.😭

    Aku kudu piye mbak.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga sebenarnya kalau Ramadhan gini biasanya suka ngabuburit sambil berburu gorengan buat berbuka, mas. Tapi gara-gara pandemi jadi takut keluar rumah. Hehehe.

      Mau gimana lagi ya, mas. Pakai sistem PO aja mungkin. Biar jualannya gak sisa. 🤔

      Delete
  3. Pandemi ini semacam konspirasi atau bukan? Hehe... Pandemi ini juga bikin kasus kejahatan makin marah, tapi hal ini berawal dari napi2 dibebaskan.

    Ah, sial betul kita sekarang... Pandemi menjadi dunianya bumi, tumbuhan, dan hewan... Mereka pasti bahagia karena bumi menghijau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin itu salah satu hikmah dari pandemi ini, Mbak. Bumi jadi bisa lebih sehat dibandingkan sebelum corona ada.

      Tapi yang aku sayangkan juga gitu, Mbak. Kenapa napi dibebaskan. Kalau napi pada bebas kan kemungkinan tingkat kejahatan naik jadi besar. Apalagi jalanan sekarang sudah banyak yang sepi, takutnya di jalanan sepi itu jadi ada begalnya.😱

      Delete
    2. Iya, gimana kalo mbak Roem keluar rumah mau ke pasar. Di jalanan yang sepi dicegat oleh dua orang yang badannya besar besar.😱

      Oh, ternyata mereka nyegat mau minta tanda tangan dan foto selfie.😁

      Maklum, penggemarnya banyak.🤣

      Delete
    3. Jangankan di jalanan dekat rumah, lha wong cerpennya mas Agus sudah go internesyenel gitu lho. Itu dua orang pasti pada minta dibikinin cerpen tuh, mas.😂

      Delete
  4. Dalem banget mb tulisannya... "kita tidak segagah dulu.... dan makhluk kecil ini bikin kita sadar saling membutuhkan satu sama lain"....

    Saya sendiri awalnya sempat bilang kapok tuh maskapai yang dulunya naikin harga tiket... tapi kemudian hidup saya sendiri juga berubah dengan covid ini.

    Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua sehat dan aman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga pandemi ini segera berakhir ya, Bang. Supaya kita semu bisa bekerja dan beraktivitas seperti sebelumnya.

      Delete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search