Hehehe.
Yang suka kepoin videonya beauty vlogger pasti gak asing deh sama Pelembab Double Moisturizer-nya Purbasari. Karena memang pelembab ini banyak sekali di-review sama mbak-mbak beauty vlogger yang syantik-syantik ituh. Dan banyak dari mereka suka dengan pelembab syuper murah ini. Sebagus apa sih pelembab ini?
![]() |
Pelembab Double Moisturizer Purbasari (doc pribadi) |
Kalau dilihat dari kemasannya, pelembab ini terlihat biasa aja. Gak ada yang istimewa, toh harganya murah bingits. Aku dapat pelembab ini dengan harga Rp 10.000, itu aja masih ada kembalian uang 100 perak. Balik lagi ke masalah kemasan, model dari kemasan pelembab ini mirip banget dengan kemasannya alas bedak Purbasari yang legendaris itu. Bedanya cuman di warna tutupnya doang. Alas bedak punya tutup warna oren, sementara pelembabnya punya tutup warna pink.
![]() |
Mulut botol pelembab Purbasari (doc pribadi) |
Si tutup pink ini rada-rada rempong. Kenapa? Karena nutupnya harus beneran pas. Caranya nutup bukan diputer-puter seperti tutup ulir gitu. Melainkan harus di tekan sampai terdengar suara "klek". Ingat ya, harus ditutup dengan pas dan rapat, karena kalau tidak nanti isinya bisa bleber.
Pelembab ini juga punya mulut botol yang unik. Modelnya kecil, tapi aku suka. Karena bentuknya yang kecil, jadi aku bisa keluarkan pelembabnya sesuai dengan yang aku inginkan, gak sampai kebanyakan.
![]() |
Kemasan pelembab bagian belakang (doc pribadi) |
Pelembab ini mengklaim bahwa dia mengandung ekstrak markisa sebagai oil control, UV filter serta double moisturizer untuk menjaga kelembaban. Jadi pelembab ini gak menjanjikan angin-angin surga seperti whitening ataupun brightening ya, teman-teman. Hanya melembabkan kulit wajah doang, Alhamdulillah-nya sudah ditambah oil control sehingga digadang-gadang cocok digunakan untuk pemilik wajah berminyak dan juga dilengkapi UV filter sehingga bisa melindungi kulit wajah kita dari jahatnya sinar matahari. Tapi sayangnya gak dijelasin itu spf berapa.
![]() |
Swatch pelembab di tangan (doc pribadi) |
Untuk masalah tekstur, dia memiliki tekstur seperti lotion tapi lebih ringan lagi. Ketika dikeluarkan dari mulut botolnya, terlihat dia memiliki warna putih susu. Dia gampang banget dibaurkan di kulit dan bisa meresap dengan cepat seperti halnya air. Yang aku rasakan ketika memakai produk ini adalah kulit wajah jadi terasa adem dan lembab, tapi dia tidak membuat wajahku berminyak parah dan tidak juga lengket di wajah. Pelembab ini juga tidak membuat tone wajah aku naik tingkat, sama aja dengan warna kulit aku sebenarnya. Secara umum aku suka menggunakan pelembab ini.
Verdict
Aku tidak bermasalah dengan kemasan sederhana dari pelembab Purbasari ini dan cukup senang dengan efek melembabkannya yang tidak membuat muka berminyak dan juga lengket. Hanya saja, aku menemukan bahwa ternyata kulitku gak cocok menggunakan produk ini.
Di postingan aku sebelumnya aku pernah cerita bahwa ketika hamil, kulit wajahku berubah menjadi super berminyak dan gampang jerawatan. Untuk mengatasi masalah tersebut aku sempat melakukan facial di salah satu klinik kecantikan di kotaku. Setelah facial, wajahku jadi terlihat lebih bersih karena sel kulit mati di wajah sudah diangkat dan komedo sudah hilang dari mukaku. Nah, setelah facial ini aku rutin menggunakan pelembab Purbasari setiap pagi hari. Setelah dua minggu pemakaian, hidungku sudah dipenuhi komedo lagi. Dan jerawatku masih muncul terus. Jadi ada jerawat yang membaik dan kempes, tapi disisi lain selalu muncul jerawat-jerawat baru yang cukup mengganggu.
Lalu setelah menyadari hal itu, dan mulai mengganti pelembabku dengan produk lain, jerawatku sedikit demi sedikit teratasi. Sebenarnya aku menyayangkan ketidakcocokanku dengan pelembab ini, karena sebenarnya aku suka dengan efek dari pelembab ini yang tidak membuat mukaku semakin berminyak dan lengket. Padahal sebelum hamil aku cocok-cocok saja menggunakan produk kosmetik apa saja. 😭
NB: Ini sesuai dengan pengalamanku menggunakan produk ini, mungkin beda kondisi dan jenis kulit akan menghasilkam efek yang berbeda.
waw, murce sekali ya harga pelembabnya. aku belum pernah nyoba produk-produk purbasari.
ReplyDeletekapan2 boleh nih dicoba.. kalo cucok kan lumayan ya menghemat kantong. hehe
Monggo dicoba, mbak. Lumayan uang sisa beli pelembabnya bisa dibuat belanja lainnya. Hehehe.
Deletekalo kulitnya acne prone kaya saya, nyari pelembab adalah sebuah tantangan banget huhu
ReplyDeleteBener banget, Mbak. Harus pinter-pinter cari yang cocok, supaya wajah terhindar dari dosa para jerewi bandel.
DeleteMurah meriaaahhh, duh kok jadi keingat masa lalu nih, masa zaman baheula saat pertama kali kecentilan ama make up, saya dulu beli produk-produk gini, antara Purbasari sama Viva ya kalau nggak salah hahaha
ReplyDeleteIya nih, Mbak Rey. Aku pun beli ini juga karena masih awal pake skincare. Gak mau langsung beli yang mahal, kan yang mahal juga belum tentu cocok. Ngomong-ngomong sampai sekarang pun aku masih kecentilan sama make up lho, Mbak. Hehehe. Jadi malu.🤭
DeletePurbasari, baru denger merk nya nih, ini dari jaman purba dinosaurus apa zaman purba homo erectus mbak.😱
ReplyDelete